Ass. Wr. WB. Alhamdulillah hirobbil ala’min, as’solatu
wassalamu ala rasulillah, waa’la alihi wassobihi ajmail ama ba’du.
Pertama-tama
marilah kita panjatkn puji syukur kehadirat Allah Swt, sehingga berkat rahmat
dan karunianya kita dapat berkumpul ditempat yang sederhaha ini, dan tak lupa
pula kita haturkan salawat dan salam atas junjungan nabi besar kita, Muhammad
Saw.
Bapak kepala
skolah yang kami hormati, Bapak dan Ibu guru bersama staf SMP 2 Mataram yang
kami hormati serta teman-temanku yang insyaallah dirahmati Allah Swt. Pada hari
ini ijinkanlah kami perwakilan dari kelas 8D akan membawakan tausiyah yang
berjudul TAUBAT.
Teman-teman saya
akan bertanya tentang taubat, apa sich
sebenarnya taubat itu? < ada yang tau tidak?> ya, taubat yaitu berasal Kata dari “Taubat” dalam bahasa Arab
berarti “kembali”. Dengan memohonkan
ampunan kepada- Nya dan rasa penyesalan.
Dalam konteks Islam, Taubat adalah menjauhi apa yang Allah SWT larang kemudian
kembali melakukan apa yang Allah SWT perintahkan. Taubat adalah ibadah
yang amat besar nilainya dan akan menghapus dosa-dosa kita, sebagai mana nabi
saw, mengatakan: “Seseorang yang bertaubat seperti orang yang tanpa dosa”
Pengampunan atas dosa-dosa kita adalah bukan
sesuatu yang datang dengan sendirinya, namun sesuatu yang harus dicari dengan
kerendahan hati dan dengan kesadaran. Dan , kita harus
ingat bahwa hanya atas rahmat Allah-lah manusia dapat masuki surga.
Nabi saw, menganjurkan:“Lakukan kebaikan secara
ma’ruf, dan dengan tulus tidak terpaksa, dan bukan karena amal kita yang akan
memasuki kita ke surga.”
Lantas sahabat
bertanya,”Apakah ini berlaku pula bagimu wahai Rasulullah?”, Nabi menjawab.”
ini berlaku pula kepadaku, kecuali Allah memberi ampunan-Nya kepadaku”
Oleh karenanya di dalam Islam, keselamatan itu bermuara kepada amal dan
harapan terhadap ampunan Allah, keduanya terkombinasi kedalam cara dan gaya
yang unik yang tidak akan ditemukan didalam sistem agama lain.<
subhanallah>
Taubat seperti dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam
kitabnya "Ihya ulumuddin" adalah sebuah makna yang terdiri dari tiga
unsur: ilmu, hal dan amal. Ilmu adalah unsur yang pertama, kemudian yang kedua
hal, dan ketiga amal.
Akan tetapi, Masalah yang kita miliki
sekarang ini adalah kita tidak lagi takut kepada Allah, yang artinya kita tidak
lagi berfikir dua kali jika melanggar perintah Allah dan jatuh kedalam dosa.
Pernyataan Ibnu Mas’ud ra, dapat dijadikan ilustrasi: “Orang beriman melihat
dosanya seolah-olah dia sedang duduk dibawah gunung dimana ia takut gunung itu
akan menibaninya, namun orang yang sombong menganggap dosanya seibarat seekor
lalat yang terbang melewati hidungnya kemudian ia mengusirnya.
Apakah kita termasuk orang yang beriman atau
orang-orang yang sombong??? Itu semua tergntung diri kita sendiri, yaitu bagaimana
amal ibadah kita kepada Allah Swt. Sebusuk
apapun maksiat yang telah dilakukan, sebanyak apapun dosa yang telah diperbuat,
bila manusia kembali kepada jalan Allah, maka Allah SWT akan menerima tobatnya.
Bahkan terhadap orang yang kafir sekalipun, bila ia memeluk agama Islam, Allah
akan mengampuni segala dosanya. Pintu
tobat senantiasa terbuka. Dan Allah SWT akan senantiasa menanti kedatangan
hamba-Nya yang akan bertaubat. Namun demikian, tidak selamanya pintu tobat
terbuka ada saatnya pintu tobat tertutup rapat.
Pintu tobat akan tertutup
rapat pada dua keadaan; pertama, ketika nyawa manusia sudah berada di
tenggorokan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Yang Mahamulia lagi
Mahaagung menerima tobat seseorang sebelum nyawanya sampai di tenggorokan
Kedua, ketika matahari terbit
dari tempat terbenamnya. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bertobat sebelum
matahari terbit dari barat, niscaya Allah menerima taubatnya." (HR Muslim)
Teman-teman marilah kita
beristigfar kepada Allah, ATAS DOSA-DOSA YANG TELAH KITA PERBUAT :
Astagfirullah rabbal baroyab, astagfirullah minal
hatoyab ( 5x)
Ya, allah kami adalah hambamu yang hina, hambamu
yang bergelimpangan dosa
Ya, robbi sesungguhnya aku tidak kuat menahan
siksaan api neraka, maka ampunilah
dosa-dosa kami, dosa kepada orang tua kami, kami buat mereka menderita ya Allah………
saat mereka masih hidup kami, caci dia
ya, Allah…. Ampuni kami ya Allah
Ya Allah,
ampunilah dosa terhadap guru-guru kami,
dosa terhadap para saudara-saudara kami ya Allah
Ya, Allah..
Sesungguhnya kami telah menzalimi diri kami sendiri
maka, ampunilah segala dosa-dosa kami.. amin(3x) ya robbal alamin
Teman-teman
Selagi kita hidup didunia, mari kita gunakan kesempatan ini untuk
menyikapi adanya penutupan pintu taubat ini dengan cara:
1.
Pertama, bersegera melakukan taubat,
yaitu taubat yang semurni-murninya yaitu, taubatan nasuha.
2.
Kedua, bersegera melakukan berbagai
macam kebaikan sebelum datangnya masa yang menyebabkan kita sulit untuk
melakukan kebaikan.
3.
Ketiga, berusaha meningkatkan
ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan takwa kita akan diberi kemampuan untuk
membedakan yang benar dan salah.
Teman-teman mungkin hanya itu yang dapat
kami sampaikan.
Sebelum kami menutup tausyah ini, saya akan membawakan
sebuah pantun nih…
Kalau
ada jarum yang patah
Biarkanlah
ia berjajar-jajar
Kalau
ada kata-kata kami yang yang salah
Maklumlah
kami baru belajar
Ya, teman-teman sesungguhnya kebenaran
datangnya hanya dari Allah Swt dan kesalahan datangnya dari diri kami sendiri.
Was’salamua’llaikum Wr. Wb.
Oleh: Rima Widyasti
0 komentar:
Posting Komentar