Hallo, i'm Desy. Welcome to My Blog! hope this help you! Please enjoy.... hajimemashite, watashi no namae wa desy desu. douzo yoroshiku!
RSS

Gerabah Indah dari Banyumulek


Gerabah Indah
dari Banyumulek

B
anyumulek. Itulah nama desaku. Desa yang sering dikunjungi turis karena gerabahnya.

            Desaku adalah desa penghasil gerabah, kerajinan dari tanah liat. Beraneka gerabah dibuat oleh para pengrajin di desaku. Ada alat- alat dapur seperti selao (gentong), kemek (periuk), dumang (anglo), kekete atau sigon (wajan). Ada juga alat- alat rumah tangga lainnya seperti piring, cangkir, tempat buah, celengan, vas bunga, dan… kendi maling!
            Hihi… Sebetulnya, kendi maling sama seperti kendi biasa, yaitu tempat untuk menyimpan air. Namun, istimewanya, cara memasukkan air terletak di bawah kendi. Jadi kendi itu memiliki lubang di bagian bawahnya. Begitu kendi didirikan seperti semula, airnyatidak tumpah. Unik, kan?
            Menurut nenekku, nama kendi maling diambil dari kepercayaan rakyat Lombak. Kalau ada pencuri masuk dan mencuri di Lombok, biasanya pencuri itu terperangkap alias tidak bisa keluar lagi.
            Gerabah Banyumulek memiliki beberapa cirri kahs. Di antaranya, motif khas Lombok, seperti tokek atau cicak. Masyarakat Lombok percaya bahwa tokek adalah lambang keberuntungan. Selain itu cirri khas lainnya adalah gerabah dihias dengan anyaman rotan yang disebut ketak. Ada juga gerabah yang dihias dengan pasir dan kulit telur. Wah, membuat tampilan gerabah- gerabah itu jadi bertambah indah!

         Gerabah Banyumulek masih dikerjakan dengan cara tradisional. Termasuk cara pembakarannya yang masih menggunakan jerami dan kayu bakar. Teknik pembakarannya itu, di Lombok dikenal dengan nama tenunuq lendang. Artinya, gerabah dibakar di tengah kebun. Itu karena gerabah di bakar di tempat terbuka.
Kepandaian orang Banyumulek dalam membuat gerabah sudah diwariskan secara turun- temurun. Pada zaman dahulu, para perempuan desa ini terkenal pandai membuat gentong. Lalu, gentong- gentong itu dijual oleh para lelaki dengan dipukul keliling kampong. Kini, penduduk desa Banyumulek menjual gerabah dengan cara menjaganya di toko mereka. Bahkan, ada juga yang mengekspornya ke mancanegara.
Kalau teman- teman berkunjung ke Banyumulek, jangan hanya melihat pembuatan gerabah dan membelinya saja. Di Banyumulek, teman- teman juga bisa membuat gerabah kreasi sendiri!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar